Sistem Pengelolaan Wisata di Kebumen ( Goa Jatijajar ) I
Libur lebaran dan Obwis Goa Jatijajar seolah dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. karena disaat lebaran selalu ada tempat tersendiri bagi wisatawan untuk Obwis Goa Jatijajar. Padahal dihari-hari biasa Obwis ini tidaklah terlalu spesial (menurut saya ). Karena tata ruang Obwis yang amburadul dan minim fasilitas penunjang wisata. Tapi apapun kekurangan-kekurangannya Obwis ini tetap selalu menjadi idola untuk libur lebaran bersama keluarga.
Layaknya Wong nduwe gawe (punya hajat),semua unsur yang ada didalamnya disibukan dengan persiapan-persiapan. Pihak Pengelola fokus dengan persiapan Keamanan,Ketertiban dan kebersihan. Sementara Masyarakat pedagang sibuk dengan mempersiapkan tempat maupun barang dagangan. Jatijajar menggeliat seolah bangun dari tidur . Tak terkecuali saya, mondar-mandir Jakarta - Jatijajar untuk mempersiapkan barang dagangan. Banyak cerita menarik yang teruarai disini, senang, sedih, tentang semangat, perjuangan dan mungkin juga tentang ketidakadilan. Tapi saya hanya akan menyoroti satu hal, satu hal yaitu tentang Sistem pengelolaan OBWIS Goa Jatijajar-Kebumen saat libur lebaran
Pagelaran tahunan libur lebaran semestinya menjadi hal yang tidak asing bagi pengelola Obwis Goa Jatijajar. Pengelola semestinya sudah hafal betul apa-apa yang perlu dipersiapkan untuk menyambut dan mengantisipasi dari segala efek yang ditimbulkan. Tapi tidak dengan libur lebaran tahun ini, membludaknya pengunjung tidak bisa diantisipasi. Banyak pengunjung yang terlantar dan dipaksakan untuk memilih jalan tikus untuk bisa masuk lokasi OBWIS. Menempuh jalan menanjak dan berliku dan dipungut biaya pula.
Bantuan +/- 50 personil tambahan baik dari SATPOL PP, staff dinas Kabupaten, hingga muspika kecamatan seolah turut tidak berdaya mengantisipasinya. Bak gayung bersambut, ketidakberdayaan pengelola maupun personal bantuan dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk meraup keuntungan. Berbagai usaha dilakukan oleh para pemanfaat kelemahan sistim. Dari pengelolaan jasa parkir yang bertarif biasa sampai tafif setinggi langit, hingga mengkondisikan pengunjung untuk masuk melalui pintu ilegal (tanpa karcis) dengan biaya lebih murah.
Pemandangan seperti ini adalah biasa dan kebanyakan orang pribumipun (masyarakat Jatijajar) seolah memakluminya.walau mungkin dalam hati menyimpan gejolak namun karena tidak berdaya, merekapun hanya diam. Satu dua orang yang berani berkomentar itupun sebatas himbauan " SING PENTING TERTIB !!".
Tak terkecuali jajaran pengelola Obwis dan personal bantuan, mereka tahu tapi mereka diam.
ADA APA DENGANMU JATIJAJAR ?????
bersambung............
Bantuan +/- 50 personil tambahan baik dari SATPOL PP, staff dinas Kabupaten, hingga muspika kecamatan seolah turut tidak berdaya mengantisipasinya. Bak gayung bersambut, ketidakberdayaan pengelola maupun personal bantuan dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk meraup keuntungan. Berbagai usaha dilakukan oleh para pemanfaat kelemahan sistim. Dari pengelolaan jasa parkir yang bertarif biasa sampai tafif setinggi langit, hingga mengkondisikan pengunjung untuk masuk melalui pintu ilegal (tanpa karcis) dengan biaya lebih murah.
Pemandangan seperti ini adalah biasa dan kebanyakan orang pribumipun (masyarakat Jatijajar) seolah memakluminya.walau mungkin dalam hati menyimpan gejolak namun karena tidak berdaya, merekapun hanya diam. Satu dua orang yang berani berkomentar itupun sebatas himbauan " SING PENTING TERTIB !!".
Tak terkecuali jajaran pengelola Obwis dan personal bantuan, mereka tahu tapi mereka diam.
ADA APA DENGANMU JATIJAJAR ?????
bersambung............
Semoga artikel Sistem Pengelolaan Wisata di Kebumen ( Goa Jatijajar ) I bermanfaat bagi Anda. Jika kamu suka dengan artikel Sistem Pengelolaan Wisata di Kebumen ( Goa Jatijajar ) I ini, like dan bagikan ketemanmu.
Menurut ane gan, kalo Jatijajar dibiarkan begitu terus mungkin 2 ato 3 tahun lagi bakal ditinggalkan oleh pengunjung, terutama dari pengunjung yg ada disekitar wilayah kebumen dan sekitarnya....
Mahalnya harga tiket masuk dan juga kita bisa lihat bagaimana tukang parkir [diluar area Obwis] dengan tidak punya sopan santun mencegat dan dengan setengah memaksa orang2 yg bersepeda motor untuk memarkir kendaraanya ditempat mereka, dan juga tidak masuk akalnya harga parkir kendaraan disana jelas akan menambah buruknya citra goa jatijajar dimata umum.....
parkir harusnya dikelola secara layak oleh dinas tidak di biarkan untuk di jadikan objekan (dimanfaatkan)oleh sebagian kalangan tertentu.
blh minta email pangelolanya gak.. mau tawarkan pembuatan tugu, atau kerajinan di kuninngan...
Posting Komentar